Senin, 27 April 2015

Madya Hari Ini - 27 April 2015

Senin, 27 April 2015



Internasional


Sabtu kemarin (25/4/2015) gempa bumi berskala 7,8 magnitude dan di susul dengan gempa berkekuatan 6.7 magnitude.  mengguncang Nepal di daerah dekat Kathmandu. Korban tewas mencapai lebih dari 1.300 orang. Selain itu, 34 korban lainnya dilaporkan tewas di India Utara dan setidaknya 10 orang meninggal di Gunung Everest akibat longsoran gempa.

Di antara mereka yang meninggal di Gunung Everest adalah eksekutif Google X, Dan Fredinburg. Seperti yang dikonfirmasi bahwa adik dari Dan Fredinburg mengkonfirmasi berita tersebut lewat media sosial. Fredinburg adalah kepala privasi untuk Google X. Dan dikabarkan menderita cedera berat di kepala akibat longsoran salju ketika mendaki puncak Mount Everest.

Gempa di Nepal ini selain menewaskan lebih dari 1300 orang juga menghancurkan sejumlah Tempat Bersejarah  milik  Dai Lana, serta merusak infrastrukur baik itu di Ibukota Nepal sendiri “Kathmandu” maupun  kota – kota disekitar Kathmandu.

Gempa di Nepal, terjadi karena pertemuan dua lempeng “Asia dan EuroAsia” yang terjadi dalam periode beberapa tahun. Dan Gempa terburuk terakhir terjadi di tahun 1934 dimana menewaskan lebih dari 8.500 orang.


Kita berharap Gempa di Nepal segera dapat diatasi terutama, mengenai kendala Pangan dan Obat – Obatan yang diperlukan oleh Warga Nepal. PBB melalui UNESCO dan UNHCR harus segera bertindak, untuk mengatasi Pangan dan Pengungsi akbiat Gempa di Nepal


Nasional
                 
Jelang Eksekusi Mati tahap kedua, Warga Mulai Dilarang Masuk Pelabuhan Nusakambangan

Meski jadwal pelaksanaan eksekusi sepuluh terpidana mati di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah belum bisa dipastikan, kawasan Pelabuhan Wijaya Pura sebagai pintu masuk penyeberangan ke Nusakambangan mulai diperketat, minggu kemarin 26 April 2015.

Bukan hanya orang luar saja yang tak diperkenankan masuk area pelabuhan, tapi warga sekitar pun tak diperkenankan bisa bebas memasuki area tersebut.  

Sebelumnya, Kejaksaan Agung beberapa waktu lalu merilis 10 nama terpidana mati kasus narkoba yang akan segera dieksekusi secara serentak di Pulau Nusakambangan.

Ke-10 terpidana mati yang akan dieksekusi dalam waktu dekat ialah Andrew Chan (warga negara Australia), Myuran Sukumaran (Australia), Raheem Agbaje Salami (Nigeria), Zainal Abidin (Indonesia), Serge Areski Atlaoui (Perancis), Rodrigo Gularte (Brasil), Silvester Obiekwe Nwaolise alias Mustofa (Nigeria), Martin Anderson alias Belo (Ghana), Okwudili Oyatanze (Nigeria), dan Mary Jane Fiesta Veloso (Filipina).

Kesepuluh terpidana mati itu kini telah berada di Nusakambangan meskipun tersebar di sejumlah lapas di Nusakambangan. Mary Jane Fiesta Veloso merupakan terpidana mati terakhir yang masuk Nusakambangan setelah dipindahkan dari Lapas Wirogunan, Yogyakarta, pada Jumat pagi. Saat ini, Mary Jane telah berada di Lapas Besi, Nusakambangan, bersama tiga terpidana mati lainnya, yakni Andrew Chan, Myuran Sukumaran, dan Raheem Agbaje Salami.

Walaupun menuai banyak kecaman dari beberapa negara yang warga negaranya akan segera dieksekusi mati. Namun Pemerintah Indonesia tetap akan segera melaksanakan eksekusi tersebut. Karena dengan hal ini diharapkan dapat memutus mata rantai peredaran Narkoba di Indonesia. Terutama dampak negatif dari Narkoba adalah Generasi Muda, sehingga memang harus segera dilaksanakan eksekusi tersebut


Regional

Sejumlah SMA mengajukan tuntutan

Setelah beberapa hari terakhir ini masyarakat Jakarta sempat digegerkan dengan undangan pool party (pesta bikini) yang ditujukan kepada para pelajar SMA tingkat akhir. Dimana Undangan pesta semalam suntuk dengan tema Splash After Class itu dikeluarkan oleh Divine Production kepada seluruh pelajar SMA yang baru saja melewati Ujian Nasional (UN) untuk melepas stres lewat pesta bikini.

Dan menaggapi ketidakjelasan undangan yang ditujukan ke beberapa sekolah di Daerah Jakarta dan Bekasi, rencananya sejumlah  SMA di Jakarta maupun Bekasi akan mengajukan tuntutan kepada Divine Production akibat pencemaran nama baik terhadap Sekolah yang ada di Undangan Pesta Gila tersebut

Rencana pesta bikini ini memang menuai kecaman banyak orang. Selain karena mengharuskan pelajar SMA hadir dengan bikini, acara tersebut dipatok harga cukup tinggi yakni sekitar Rp 150 – 200 ribu, karena memang dalam acara tersebut mengundang cukup banyak DJ.

Kita berharap hal ini tidak terjadi di masa yang akan datang, terutama kasus ini  juga berasal dari Pelajar SMA, dan satu lagi hal ini juga tidak sesuai dengan Kebudayaan Indonesia yang sangat menjunjung tinggi harkat dan martabat Bangsa.


Lokal

Dari Kota Madiun, Terkait mengenai gejala Pneumonia pada Anak

Radang paru-paru atau pneumonia kini banyak menyerang pada anak di Kota Madiun. Hampir selama tiga pekan ini sedikitnya sudah 17 Pasien yang dirawat di RSUD dr Soedono. Pada umumnya mereka masuk Rumah Sakit dengan gejala seperti panas tinggi, batuk, seak nafas dan dada. Menurut dr Meddy Ramadani,m SpAnak, penyakit ini diseababkan karena adanaya infeksi Virus. Kondisi ini membuat jalan udara kecil di Paru membengkak. Tak hanya anak, RSUD Soedono kini tengah merawat pasien balita yang berusia empat bulan bernama Asifah yang terkena Pneumonia akut. Untuk itu Pihak terkait menghimbau untuk pencegahan agar orang tua yang mempunyai anak untuk sementara waktu dihindarkan dari orang dewasa sekitarnya yang terkena batuk maupun flu. Kita berharap penyakit ini tidak mewabah dan menjadi Kejadian Luar Biasa seperti halnya Penyakit Demam Berdarah yang mewabah di Kota Madiun. Dan semoga kita dapat melakukan usaha  pencegahan demi meminimalisir penyakit ini, agar tidak meluas di Kota Madiun.

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 RadioMadya.com. Designed by -Irsah
Back to top