Internasional
Sabtu kemarin (25/4/2015) gempa bumi berskala 7,8 magnitude dan di susul
dengan gempa berkekuatan 6.7 magnitude. mengguncang Nepal di daerah dekat Kathmandu.
Korban tewas mencapai lebih dari 1.300 orang. Selain itu, 34 korban lainnya
dilaporkan tewas di India Utara dan setidaknya 10 orang meninggal di Gunung
Everest akibat longsoran gempa.
Di antara mereka yang meninggal di Gunung Everest adalah eksekutif Google X,
Dan Fredinburg. Seperti yang dikonfirmasi bahwa adik dari Dan Fredinburg mengkonfirmasi
berita tersebut lewat media sosial. Fredinburg adalah kepala privasi untuk
Google X. Dan dikabarkan menderita cedera berat di kepala akibat longsoran
salju ketika mendaki puncak Mount Everest.
Gempa di Nepal ini selain menewaskan lebih dari 1300 orang juga menghancurkan
sejumlah Tempat Bersejarah milik Dai Lana, serta merusak infrastrukur baik itu
di Ibukota Nepal sendiri “Kathmandu” maupun kota – kota disekitar Kathmandu.
Gempa di Nepal, terjadi karena pertemuan dua lempeng “Asia dan EuroAsia” yang
terjadi dalam periode beberapa tahun. Dan Gempa terburuk terakhir terjadi di
tahun 1934 dimana menewaskan lebih dari 8.500 orang.
Kita berharap Gempa di Nepal segera dapat diatasi terutama, mengenai
kendala Pangan dan Obat – Obatan yang diperlukan oleh Warga Nepal. PBB melalui
UNESCO dan UNHCR harus segera bertindak, untuk mengatasi Pangan dan Pengungsi
akbiat Gempa di Nepal
Nasional
Jelang Eksekusi Mati tahap kedua, Warga Mulai Dilarang Masuk Pelabuhan
Nusakambangan
Meski jadwal pelaksanaan eksekusi sepuluh terpidana mati di Lapas
Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah belum bisa dipastikan, kawasan Pelabuhan
Wijaya Pura sebagai pintu masuk penyeberangan ke Nusakambangan mulai diperketat,
minggu kemarin 26 April 2015.
Bukan hanya orang luar saja yang tak diperkenankan masuk area pelabuhan,
tapi warga sekitar pun tak diperkenankan bisa bebas memasuki area tersebut.
Sebelumnya, Kejaksaan Agung beberapa waktu lalu merilis 10 nama terpidana
mati kasus narkoba yang akan segera dieksekusi secara serentak di Pulau
Nusakambangan.
Ke-10 terpidana mati yang akan dieksekusi dalam waktu dekat ialah Andrew
Chan (warga negara Australia), Myuran Sukumaran (Australia), Raheem Agbaje Salami
(Nigeria), Zainal Abidin (Indonesia), Serge Areski Atlaoui (Perancis), Rodrigo
Gularte (Brasil), Silvester Obiekwe Nwaolise alias Mustofa (Nigeria), Martin
Anderson alias Belo (Ghana), Okwudili Oyatanze (Nigeria), dan Mary Jane Fiesta
Veloso (Filipina).
Kesepuluh terpidana mati itu kini telah berada di Nusakambangan meskipun
tersebar di sejumlah lapas di Nusakambangan. Mary Jane Fiesta Veloso merupakan
terpidana mati terakhir yang masuk Nusakambangan setelah dipindahkan dari Lapas
Wirogunan, Yogyakarta, pada Jumat pagi. Saat ini, Mary Jane telah berada di
Lapas Besi, Nusakambangan, bersama tiga terpidana mati lainnya, yakni Andrew
Chan, Myuran Sukumaran, dan Raheem Agbaje Salami.
Walaupun menuai banyak kecaman dari beberapa negara yang warga negaranya
akan segera dieksekusi mati. Namun Pemerintah Indonesia tetap akan segera
melaksanakan eksekusi tersebut. Karena dengan hal ini diharapkan dapat memutus
mata rantai peredaran Narkoba di Indonesia. Terutama dampak negatif dari
Narkoba adalah Generasi Muda, sehingga memang harus segera dilaksanakan
eksekusi tersebut
Regional
Sejumlah SMA mengajukan tuntutan
Setelah beberapa hari terakhir ini masyarakat Jakarta sempat digegerkan
dengan undangan pool party (pesta bikini) yang ditujukan kepada para pelajar
SMA tingkat akhir. Dimana Undangan pesta semalam suntuk dengan tema Splash After Class itu dikeluarkan oleh
Divine Production kepada seluruh pelajar SMA yang baru saja melewati Ujian
Nasional (UN) untuk melepas stres lewat pesta bikini.
Dan menaggapi ketidakjelasan undangan yang ditujukan ke beberapa sekolah di
Daerah Jakarta dan Bekasi, rencananya sejumlah SMA di Jakarta maupun Bekasi akan mengajukan
tuntutan kepada Divine Production akibat pencemaran nama baik terhadap Sekolah
yang ada di Undangan Pesta Gila tersebut
Rencana pesta bikini ini memang menuai kecaman banyak orang. Selain karena
mengharuskan pelajar SMA hadir dengan bikini, acara tersebut dipatok harga
cukup tinggi yakni sekitar Rp 150 – 200 ribu, karena memang dalam acara
tersebut mengundang cukup banyak DJ.
Kita berharap hal ini tidak terjadi di masa yang akan datang, terutama
kasus ini juga berasal dari Pelajar SMA,
dan satu lagi hal ini juga tidak sesuai dengan Kebudayaan Indonesia yang sangat
menjunjung tinggi harkat dan martabat Bangsa.
Lokal
Dari Kota Madiun, Terkait mengenai
gejala Pneumonia pada Anak
Radang paru-paru atau pneumonia kini
banyak menyerang pada anak di Kota Madiun. Hampir selama tiga pekan ini
sedikitnya sudah 17 Pasien yang dirawat di RSUD dr Soedono. Pada umumnya mereka
masuk Rumah Sakit dengan gejala seperti panas tinggi, batuk, seak nafas dan
dada. Menurut dr Meddy Ramadani,m SpAnak, penyakit ini diseababkan karena
adanaya infeksi Virus. Kondisi ini membuat jalan udara kecil di Paru
membengkak. Tak hanya anak, RSUD Soedono kini tengah merawat pasien balita yang
berusia empat bulan bernama Asifah yang terkena Pneumonia akut. Untuk itu Pihak
terkait menghimbau untuk pencegahan agar orang tua yang mempunyai anak untuk
sementara waktu dihindarkan dari orang dewasa sekitarnya yang terkena batuk
maupun flu. Kita berharap penyakit ini tidak mewabah dan menjadi Kejadian Luar
Biasa seperti halnya Penyakit Demam Berdarah yang mewabah di Kota Madiun. Dan
semoga kita dapat melakukan usaha
pencegahan demi meminimalisir penyakit ini, agar tidak meluas di Kota
Madiun.
Posting Komentar