Internasional
Terkait mengenai gelombang panas yang terjadi
di India
Setelah beberapa hari yang lalu, kita dikejutkan oleh pemberitaan
mengenai Suara mirip Terompet Sangsakala yang terjadi di Eropa dan Amerika
Serikat, di India seperti yang diinformasikan juga terjadi gelombang panas.
Gelombang panas yang
menyerang India tidak hanya menewaskan lebih dari 1.500 orang selama sepekan
terakhir, tetapi juga merusak infrastruktur. Jalanan di India pun menjadi
korban serangan gelombang panas yang menyebabkan aspal meleleh. Hal ini terlihat
pada rusaknya jalan di New Delhi, salah satunya di dekat Rumah Sakit
Safdarjung. Aspal yang meleleh menyebabkan jalanan rusak dan zebra
cross pun terlihat
berantakan.Kerusakan jalan itu bahkan memicu kemacetan lalu lintas. Namun,
menurut informasi belum diketahui kapan pemerintah kota setempat memperbaiki
jalanan yang rusak, mengingat belum diketahui kapan serangan panas yang
mencapai 50 derajat celsius itu berakhir.
Bagian selatan India
menjadi wilayah yang terkena serangan panas paling parah. Adapun negara bagian
yang paling menderita akibat serangan panas adalah Andhra Pradesh. Pada Mei dan
Juni merupakan bulan-bulan terpanas di India dengan suhu udara sering kali
melebihi 40 derajat celsius. Namun, pakar cuaca mengatakan, hari-hari panas
dengan suhu mencapai 45 derajat celsius terus bertambah selama 15 tahun
terakhir.
Diakibatkan tiupan
angin kering dari Iran dan Afganistan, gelombang panas ini diperkirakan akan
berakhir pada pekan ini sebelum musim hujan mengguyur wilayah timur dan selatan
India. Berbagai rumah sakit di India pun kewalahan menerima pasien akibat
serangan panas. Akibatnya, cuti para dokter di India dibatalkan untuk mengatasi
lonjakan pasien.
Berbagai tanda –
tanda tentang menuanya zaman, beberapa tahun terakhir ini telah dialami oleh
kita sebagai masyarakat dunia. Mulai dari gempa bumi yang berujung tsunami hingga pemanasan global.
Sudah saatnya kita sebagai umat di dunia harus menyadari tentang pentingnya
bagaimana cara menjaga bumi dari segala kerusakan. Karena usia dari Bumi itu
sendiri dari hari ke hari semakin menua, dan kita perlu melestarikan Bumi agar
selalu lestari.
Lokal
Terkait Kasus
Penyalahgunaan Dana Komite Sekolah di SMAN 1 dan SMAN 5
MADIUN – Duo terdakwa kasus penyalahgunaan dana komite
sekolah di SMAN 1 dan SMAN 5 Kota Madiun divonis ringan. Bambang Setyo Budiono
dan Retno Susetyowati hanya divonis setahun penjara oleh majelis hakim
Pengadilan Tipikor Surabaya. Dalam perkara tersebut keduanya dianggap telah
melakukan kesalahan teknis terkait pengelolaan dana komite.
Putusan itu lebih ringan dibanding tuntutan jaksa
penuntut umum (JPU) yakni lima tahun penjara. Kesalahan keduanya lebih kepada
menandatangani dokumen palsu yang diajukan panitia untuk Retno. Sedangkan
Bambang hanya terbukti ada kelebihan transpor pada perjalanan dinas, rutme
Indiantoro, penasehat hukum (PH), kedua terdakwa usai sidang kemarin (28/5).
Sekadar diketahui, Retno ditetapkan menjadi tersangka
pada awal 2014 lalu setelah Polres Madiun Kota melakukan penyelidikan dalam
kasus dugaan penyalahgunaan dana block grant 2012 senilai total Rp 890 juta.
Dalam kasus ini, polisi menemukan kerugian negara sebesar Rp 178 juta. Kemudian
Retno kembali dijerat kasus dugaan penyalahgunaan dana komite sekolah sebesar
Rp 450 juta yang penyidikannya ditangani Kejaksaan Negeri (Kejari) Madiun.
Sedangkan Bambang Budi Setiyono ditetapkan sebagai
tersangka oleh Kejari Madiun untuk kasus korupsi dana block grant 2012 sebesar
Rp 700 juta saat masih menjabat Kepala SMAN 1 Kota Madiun. Dana tersebut
digunakan untuk merehabilitasi 8 ruang kelas dari 10 ruang kelas yang
direncanakan. Namun dari hasil pemeriksaan, bangunan tersebut tidak sesuai
spesifikasi. Bambang juga kemudian dijerat penggunaan dana komite dan dana
bantuan khusus murid (BKM) sebesar Rp 259 juta.
Ekonomi
Terkait IHSG
Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) masih bergerak fluktuatif saat dibuka pada hari ini (29/5).
Sesaat setelah pembukaan, indeks tercatat turun 0,14%. Pada pukul 09.13 WIB,
indeks tercatat naik 0,18% menjadi 5,24,15. Ada 94 saham yang mendaki.
Sementara, jumlah saham yang turun sebanyak 59 saham. Sedangkan 75 saham
lainnnya diam di tempat. Volume transaksi pagi ini melibatkan 1,162 miliar
saham dengan nilai transaksi Rp 505,511 miliar.
Secara
sektoral, ada sembilan sektor yang mendaki. Tiga sektor dengan kenaikan
terbesar yakni: sektor industri dasar yang naik 0,49%, sektor agrikultur naik
0,3%, dan sektor industri lain-lain naik 0,3%. Adapun saham-saham LQ 45 yang
mencatatkan kenaikan terbesar pagi ini antara lain PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)
naik 1,82% menjadi Rp 5.600, PT Charoes Pokphand Tbk (CPIN) naik 1,7% menjadi
Rp 3.285, dan PT Global Mediacom Tbk (BMTR) naik 1,55% menjadi Rp 1.310.
Sedangkan
saham-saham LQ 45 yang tergerus paling besar adalah PT Summarecon Agung Tbk
(SMRA) turun 1,3% menjadi Rp 1.895, PT Siloam International Tbk (SILO) turun
1,04% menjadi Rp 1.900, dan PT Matahari Department Tbk (LPPF) turun 1% menjadi
Rp 17.275.
Sedangkan
untuk nilai mata uang Rupiah terhadap Dolar, dari hari ke hari mengalami
penurunan.Penyebabnya masa sama yaitu Penguatan indeks dollar AS
hingga berpeluang menjaga tekanan pelemahan terhadap rupiah. Hari ini rupiah terhadap dolar diperjualbelikan Rp.
13.143,- untuk harga beli dan Rp.
13.123,- untuk harga jual.
Posting Komentar