Jumat, 29 Mei 2015

Madya Hari Ini - 29 Mei 2015

Jumat, 29 Mei 2015




Internasional
Terkait mengenai gelombang panas yang terjadi di India

Setelah beberapa hari yang lalu, kita dikejutkan oleh pemberitaan mengenai Suara mirip Terompet Sangsakala yang terjadi di Eropa dan Amerika Serikat, di India seperti yang diinformasikan juga terjadi gelombang panas.
Gelombang panas yang menyerang India tidak hanya menewaskan lebih dari 1.500 orang selama sepekan terakhir, tetapi juga merusak infrastruktur. Jalanan di India pun menjadi korban serangan gelombang panas yang menyebabkan aspal meleleh. Hal ini terlihat pada rusaknya jalan di New Delhi, salah satunya di dekat Rumah Sakit Safdarjung. Aspal yang meleleh menyebabkan jalanan rusak dan zebra cross pun terlihat berantakan.Kerusakan jalan itu bahkan memicu kemacetan lalu lintas. Namun, menurut informasi belum diketahui kapan pemerintah kota setempat memperbaiki jalanan yang rusak, mengingat belum diketahui kapan serangan panas yang mencapai 50 derajat celsius itu berakhir.
Bagian selatan India menjadi wilayah yang terkena serangan panas paling parah. Adapun negara bagian yang paling menderita akibat serangan panas adalah Andhra Pradesh. Pada Mei dan Juni merupakan bulan-bulan terpanas di India dengan suhu udara sering kali melebihi 40 derajat celsius. Namun, pakar cuaca mengatakan, hari-hari panas dengan suhu mencapai 45 derajat celsius terus bertambah selama 15 tahun terakhir.
Diakibatkan tiupan angin kering dari Iran dan Afganistan, gelombang panas ini diperkirakan akan berakhir pada pekan ini sebelum musim hujan mengguyur wilayah timur dan selatan India. Berbagai rumah sakit di India pun kewalahan menerima pasien akibat serangan panas. Akibatnya, cuti para dokter di India dibatalkan untuk mengatasi lonjakan pasien.

Berbagai tanda – tanda tentang menuanya zaman, beberapa tahun terakhir ini telah dialami oleh kita sebagai masyarakat dunia. Mulai dari gempa bumi yang berujung tsunami hingga pemanasan global. Sudah saatnya kita sebagai umat di dunia harus menyadari tentang pentingnya bagaimana cara menjaga bumi dari segala kerusakan. Karena usia dari Bumi itu sendiri dari hari ke hari semakin menua, dan kita perlu melestarikan Bumi agar selalu lestari.
Lokal
Terkait Kasus Penyalahgunaan Dana Komite Sekolah di SMAN 1 dan SMAN 5

MADIUN – Duo terdakwa kasus penyalahgunaan dana komite sekolah di SMAN 1 dan SMAN 5 Kota Madiun divonis ringan. Bambang Setyo Budiono dan Retno Susetyowati hanya divonis setahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Tipikor Surabaya. Dalam perkara tersebut keduanya dianggap telah melakukan kesalahan teknis terkait pengelolaan dana komite.

Putusan itu lebih ringan dibanding tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) yakni lima tahun penjara. Kesalahan keduanya lebih kepada menandatangani dokumen palsu yang diajukan panitia untuk Retno. Sedangkan Bambang hanya terbukti ada kelebihan transpor pada perjalanan dinas, rutme Indiantoro, penasehat hukum (PH), kedua terdakwa usai sidang kemarin (28/5).

Sekadar diketahui, Retno ditetapkan menjadi tersangka pada awal 2014 lalu setelah Polres Madiun Kota melakukan penyelidikan dalam kasus dugaan penyalahgunaan dana block grant 2012 senilai total Rp 890 juta. Dalam kasus ini, polisi menemukan kerugian negara sebesar Rp 178 juta. Kemudian Retno kembali dijerat kasus dugaan penyalahgunaan dana komite sekolah sebesar Rp 450 juta yang penyidikannya ditangani Kejaksaan Negeri (Kejari) Madiun.

Sedangkan Bambang Budi Setiyono ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejari Madiun untuk kasus korupsi dana block grant 2012 sebesar Rp 700 juta saat masih menjabat Kepala SMAN 1 Kota Madiun. Dana tersebut digunakan untuk merehabilitasi 8 ruang kelas dari 10 ruang kelas yang direncanakan. Namun dari hasil pemeriksaan, bangunan tersebut tidak sesuai spesifikasi. Bambang juga kemudian dijerat penggunaan dana komite dan dana bantuan khusus murid (BKM) sebesar Rp 259 juta.

Ekonomi
Terkait IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bergerak fluktuatif saat dibuka pada hari ini (29/5). Sesaat setelah pembukaan, indeks tercatat turun 0,14%. Pada pukul 09.13 WIB, indeks tercatat naik 0,18% menjadi 5,24,15. Ada 94 saham yang mendaki. Sementara, jumlah saham yang turun sebanyak 59 saham. Sedangkan 75 saham lainnnya diam di tempat. Volume transaksi pagi ini melibatkan 1,162 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 505,511 miliar.

Secara sektoral, ada sembilan sektor yang mendaki. Tiga sektor dengan kenaikan terbesar yakni: sektor industri dasar yang naik 0,49%, sektor agrikultur naik 0,3%, dan sektor industri lain-lain naik 0,3%. Adapun saham-saham LQ 45 yang mencatatkan kenaikan terbesar pagi ini antara lain PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) naik 1,82% menjadi Rp 5.600, PT Charoes Pokphand Tbk (CPIN) naik 1,7% menjadi Rp 3.285, dan PT Global Mediacom Tbk (BMTR) naik 1,55% menjadi Rp 1.310.

Sedangkan saham-saham LQ 45 yang tergerus paling besar adalah PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) turun 1,3% menjadi Rp 1.895, PT Siloam International Tbk (SILO) turun 1,04% menjadi Rp 1.900, dan PT Matahari Department Tbk (LPPF) turun 1% menjadi Rp 17.275.


Sedangkan untuk nilai mata uang Rupiah terhadap Dolar, dari hari ke hari mengalami penurunan.Penyebabnya masa sama yaitu Penguatan indeks dollar AS hingga berpeluang menjaga tekanan pelemahan terhadap rupiah. Hari ini rupiah terhadap dolar diperjualbelikan Rp. 13.143,- untuk harga beli  dan Rp. 13.123,- untuk harga jual.

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 RadioMadya.com. Designed by -Irsah
Back to top