Kamis, 28 Mei 2015

Madya Hari Ini - 28 Mei 2015

Kamis, 28 Mei 2015



 Nasional


Perusahaan aluminium asal Rusia, UC Rusal, tiba-tiba ramai diperbincangkan beberapa hari terakhir ini. Pasalnya, perusahaan itu disebut-sebut oleh pengamat ekonomi Faisal Basri memiliki pengaruh besar sehingga pemerintah mengeluarkan kebijakan melarang ekspor bauksit pada 2014 lalu. Namun, rupanya tak hanya Faisal yang menaruh curiga dengan UC Rusal. Ketua Asosiasi Pengusaha Bauksit dan Bijih Besi Indonesia (APB3I) Erry Sofyan bahkan menyebut perusahaan asal Rusia itu telah membohongi pemerintah. 


Penyebabnya adalah merujuk kepada proyek pembangunan smelter alumina yang tak kunjung terealisasi hingga saat ini di Kalimantan Barat. Padahal, 9 November 2013, Chief Executive Officer (CEO) En Group dan United Company (UC) Rusal, Oleg Deripaska, menyambangi kantor Hatta Rajasa yang saat itu menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian. 

Bahkan, seusai pertemuan dengan Hatta Rajasa saat itu, Rusal mengaku siap menanamkan investasi senilai 6 miliar dollar AS untuk membangun smelter bauksit ke alumina, dan dari alumina menjadi aluminium. Sebenarnya, gelagat tak beres Rusal bukan kali pertama terjadi. Faisal Basri mengungkapkan, Rusal sempat menandatangani MoU dengan PT Aneka Tambang (Antam) untuk pengembangan deposit bauksit pada 2007. 

Mereka sepakat menggelar studi kelayakan pada 2008, tetapi semua rencana itu macet. Kemudian, lima tahun berselang, tepatnya pada September 2012, UC Rusal juga mengungkapkan rencana investasi di Indonesia. Saat itu, Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan bahwa perusahaan berbasis di Rusia itu akan masuk ke Indonesia dan membangun smelter bauksit. Untuk memuluskan rencana itu, Rusal bakal menggandeng perusahaan tambang di dalam negeri. MS Hidayat mengungkapkan, Rusal berencana menanamkan investasi sebesar 1,5 miliar dollar AS untuk mengolah bauksit menjadi alumina.

Namun, lagi-lagi itu cuma janji. Hingga akhirnya rombongan asal Rusia menyambangi Kantor Menko Perekonomian saat itu, Hatta Rajasa, pada 2013. Hingga puncaknya, Rusal meneken kesepakatan (MoU) dengan PT Arbaya Energi (Satmarindo Group) untuk eksplorasi dan pertambangan bauksit. Namun, sampai saat ini realisasi rencana pembangunan smelter bauksit tak kunjung ada. 
Bahkan, Faisal sempat bilang bahwa rencana Rusal membangun smelter itu hanya bagian dari strategi Rusal menaikan harga alumunium mereka dipasar internasional. Hal itu lantaran Pemerintah Indonesia mengambil kebijakan melarang ekspor bauksit yang merupakan bahan pembuat alumInium. Sekitar 40 juta ton bauksit per tahun dari industri dalam negeri untuk pasar internasional menghilang. Dampaknya, harga aluminum Rusal naik dan sahamnya pun melejit.

Lokal

Dari Kabupaten Madiun Krisis Guru

MADIUN – Krisis guru melanda Kabupaten Madiun. Akibatnya, sejumlah sekolah terpaksa melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan tenaga pendidik seadanya. Salah satunya di SDN Nglames 2, Kecamatan Madiun. Saat ini, di sekolah tersebut hanya memiliki empat orang guru berstatus pegawai negeri sipil (PNS) dan empat guru honorer.
Menurut Kepala SDN Nglames 2 Muhamin, idealnya setiap SD memiliki enam guru kelas, seorang guru olahraga dan seorang guru agama. Sehingga, untuk memenuhi kekurangan guru tersebut, sekolah merekrut tenaga honorer.  Seperti yang dikonfirmasikan kemarin (27/5).
Kondisi tersebut dibenarkan Endang Setyowati, kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Madiun. Dia menyebut, usulan kekurangan guru saat ini mencapai 1.090 orang dari semua jenjang pendidikan. Menurut dia, setiap tahun juga telah diajukan ke Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Kekurangan tenaga guru tersebut diajukan bersamaan usulan formasi lainnya. Pun pada awal Mei lalu, BKN meminta laporan kekurangan PNS di masing-masing daerah. Selain guru, kabupaten Madiun juga kekurangan tenaga kesehatan, seperti dokter, bidan, perawat dan tenaga umum. Hingga saat ini, secara keseluruhan kekuarangan PNS di lingkup pemkab mencapai 3.000 orang lebih.Dikarenakan banyak yang pensiun di beberapa tahun ini.

Diharapkan dengan adanya kekurangan tenaga Pendidikan ditemukan solusi yang tepat. Rekruitmen Pegawai untuk Pengadaan CPNS baik itu untuk Tingkat Kota maupun Kabupaten Madiun. hal ini dimaksudkan untuk mengatasi pemecahan tersebut.


Ekonomi

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu naik 9 poin didorong aksi beli investor domestik. Rekor Wall Street semalam memberi sentimen positif. Pada perdagangan preopening, IHSG naik tipis 9,926 poin (0,19%) ke level 5.263,314. Sedangkan Indeks LQ45 menguat tpis 2,523 poin (0,28%) ke level 915,452.

Membuka perdagangan, Kamis (27/5/2015), IHSG bertambah 13,797 poin (0,26%) ke level 5.267,185. Indeks LQ45 tumbuh 3,254 poin (0,36%) ke level 916,183. Seluruh indeks sektoral berhasil kompak menguat. Investor domestik menyasar saham-saham yang kemarin sudah terkena koreksi. Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG melaju 22,930 poin (0,44%) ke level 5.276,318. Sementara Indeks LQ45 menanjak 4,586 poin (0,48%) ke level 917,351.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat di posisi Rp 13.185 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 13.200 per dolar AS.

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 RadioMadya.com. Designed by -Irsah
Back to top